STICKER ANTI RADIASI EMR SCALAR ENERGY yang telah diolah dengan teknologi Nano dan FIR ini diciptakan khusus agar mudah digunakan pada alat-alat yang mengandung gelombang elektro magnetik untuk menangkal radiasi yang berasal dari Hand Phone, TV, Komputer, dan peralatan elektronik lainnya.
Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi gelombang elektromagnetik berbahaya yang dikeluarkan oleh peralatan elekronik yang dapat merugikan bagi kesehatan manusia.
Manfaat :
-Menetralisir Radiasi Gelombang Elektro Maghnetik Handphone (hp) yang sangat mengganggu/merusak kerja : Otak, Jantung, Ginjal dan organ tubuh lainnya
-Dapat juga menetralisir radiasi gelombang elektromagnetik dari pesawat televisi, monitor komputer, mouse optic dan peralatan elektronik lainnya.
Cara Pakai: -Tempelkan Sticker pada Chasing HP atau alat-alat listrik lainnya
Selasa, 05 April 2011
STICKER ANTI RADIASI EMR SCALAR ENERGY
Dampak Radiasi Gelombang Elektromagnetik Pada HandPhone
(Versi majalah HandPHONE Edisi 58 tanggal 15 Februari 2008 +)
1.Mudah mengantuk. (Penelitian Electromagnetic Academy)
2.Susah tidur. ( Penelitian dari Jepang, Belgia, Swedia dan Australia)
3.Menurunkan tingkat kecerdasan. (Hasil riset ahli psikologi Inggris)
4.Mempengaruhi fungsi otak pada anak-anak. (Swinburne University of Technology Australia)
5.Pemicu kanker mulut. (Penelitian di Israel)
6.Pemicu kanker otak. (Dr. Lennart Hardell, Univarsity Hospital Orebro Swedia)
7.Berbahaya bagi janin yang ada dalam kandungan. (Penelitian di Amerika)
8.Membuat tuli. (Penelitian di India)
9.Mempengaruhi tingkat kesuburan pada pria. (Dr. Ashok Agarwal)
10.Penyebab infeksi mulut.
11.Peningkatan Resiko Autis pada anak-anak ( Penelitian 5 tahun Internal Balance-USA)
12.Resiko Stroke akibat perubahan protein Albumin serta mempengaruhi fungsi enzim dan protein. ( Penelitian Univ. Lund-Swedia)
13.Merusak DNA, mengganggu perkembangan otak pada anak & memicu perkembangan Tumor Otak (National Radilogy Protection Board-Inggris)
14.Membuat pembuluh darah di leher menyempit sehingga meningkatkan tekanan darah, pemakaian Ponsel 35 menit dapat menaikan tekanan darah 5-10 mmHg (Penelitian di Jerman)
Sumber Informasi Tambahan: CEPAT TUA AKIBAT RADIASI (Prof Dr. dr. Anies, M. Kes, PKK – Guru Besar Ilmu kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Universitas Diponegoro)
1.Mudah mengantuk. (Penelitian Electromagnetic Academy)
2.Susah tidur. ( Penelitian dari Jepang, Belgia, Swedia dan Australia)
3.Menurunkan tingkat kecerdasan. (Hasil riset ahli psikologi Inggris)
4.Mempengaruhi fungsi otak pada anak-anak. (Swinburne University of Technology Australia)
5.Pemicu kanker mulut. (Penelitian di Israel)
6.Pemicu kanker otak. (Dr. Lennart Hardell, Univarsity Hospital Orebro Swedia)
7.Berbahaya bagi janin yang ada dalam kandungan. (Penelitian di Amerika)
8.Membuat tuli. (Penelitian di India)
9.Mempengaruhi tingkat kesuburan pada pria. (Dr. Ashok Agarwal)
10.Penyebab infeksi mulut.
11.Peningkatan Resiko Autis pada anak-anak ( Penelitian 5 tahun Internal Balance-USA)
12.Resiko Stroke akibat perubahan protein Albumin serta mempengaruhi fungsi enzim dan protein. ( Penelitian Univ. Lund-Swedia)
13.Merusak DNA, mengganggu perkembangan otak pada anak & memicu perkembangan Tumor Otak (National Radilogy Protection Board-Inggris)
14.Membuat pembuluh darah di leher menyempit sehingga meningkatkan tekanan darah, pemakaian Ponsel 35 menit dapat menaikan tekanan darah 5-10 mmHg (Penelitian di Jerman)
Sumber Informasi Tambahan: CEPAT TUA AKIBAT RADIASI (Prof Dr. dr. Anies, M. Kes, PKK – Guru Besar Ilmu kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Universitas Diponegoro)
Cara tes untuk Stiker Anti Radiasi HP
1. Ambil 2 HP. HP 1 tidak ditempel stiker anti radiasi HP , HP 2 ditempel stiker anti radiasi HP.
2. Lakukanlah pemanggilan HP 1 ke HP 2 atau sebaliknya.
3. Dekatkan HP 1 ke TV, efeknya monitor TV bergaris banyak dan terdapat suara keras.
4. Dekatkan HP 2 ke TV, efeknya monitor TV bergaris lebih sedikit dan suaranya lebih pelan.
NB : Kondisi 3 dan 4 letakkan HP kedua-duanya berjauhan untuk pengetesan lebih maksimal dan jangan memegang HP 1 dan HP 2 bersamaan, karena anti radiasinya sangat berpengaruh.
2. Lakukanlah pemanggilan HP 1 ke HP 2 atau sebaliknya.
3. Dekatkan HP 1 ke TV, efeknya monitor TV bergaris banyak dan terdapat suara keras.
4. Dekatkan HP 2 ke TV, efeknya monitor TV bergaris lebih sedikit dan suaranya lebih pelan.
NB : Kondisi 3 dan 4 letakkan HP kedua-duanya berjauhan untuk pengetesan lebih maksimal dan jangan memegang HP 1 dan HP 2 bersamaan, karena anti radiasinya sangat berpengaruh.
Bahaya Radiasi Frekuensi Tinggi Pada HP
Telur mentah yang diletakkan di antara dua handphone yang sedang online :
-
Percakapan HP selama 15 menit : Tidak terjadi apa-apa.
-
Percakapan HP selama 25 menit : Telur tersebut mulai hangat.
-
Percakapan HP selama 45 menit : Telur terasa panas.
-
Percakapan HP selama 65 menit : Percakapan dihentikan, telur dipecahkan, dan telurnya matang.
Jika radiasi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh HP mampu memodifikasi protein dalam telur tersebut, bayangkan apa yang terjadi dengan protein dalam otak kita ketika kita bicara melalui HP.
"Fakta Radiasi Elektromagnet"
POLUSI ELECTROMAGNETIC RADIATION lebih berbahaya karena :
RADIASI HP dapat :
ANTI RADIASI menetralisir dan melindungi badan manusia dari ancaman gelombang elektromagnetik yang berbahaya. Gelombang-gelombang ini berasal dari :
CARA MENGGUNAKAN :
- Tidak Terlihat
- Tidak Terasa
- Tidak Tercium
RADIASI HP dapat :
- Mengubah DNA manusia
- Memicu kanker otak
- Menurunkan daya ingat
- Merusak sel-sel darah
- Kanker otak up 25%
- 21% meningkatkan resiko tumor pada anak
- 35% mempengaruhi kualitas sperma
- 50% meningkatkan kanker testis selama 20 tahun
ANTI RADIASI menetralisir dan melindungi badan manusia dari ancaman gelombang elektromagnetik yang berbahaya. Gelombang-gelombang ini berasal dari :
- HP/ Mobile Phone
- TV
- Computer/ Laptop
- Microwave
- AC
- Refrigerator
CARA MENGGUNAKAN :
- Bersihkan permukaan yang mau ditempelkan.
- Buka Stiker Anti Radiasi
- Tempelkan pada permukaan
- Dapat diaplikasikan pada semua jenis alat elektronik
"Bahaya Radiasi HP"
SERING menyelipkan telepon seluler (ponsel) di saku celana? Tim ahli dari Center for Reproductive Medicine Celeveland (CRMC), Clinic Celeveland Institute, Amerika Serikat, menyarankan para pria untuk hati-hati.
Hasil penelitian mereka menunjukkan, menyimpan ponsel di dalam saku celana berpotensi merusak sperma. Tentu saja kerusakan itu tak terjadi seketika. Kualitas sperma dapat menurun jika terpapar gelombang elektronik yang timbul dari ponsel dalam waktu lama dan terus-menerus.
"Ponsel yang selama ini kita anggap aman sebenarnya dapat berdampak buruk bagi kejantanan pria," kata Dr. Ashok Agarwal, Direktur CRMC, kepada CNN.com. Itu terjadi karena ponsel menimbulkan gelombang radio frekuensi elektromagnetik yang dapat merusak kelenjar gonad pada kelamin pria.
Menurut Agarwal, sebagian besar pria menggunakan headset atau peranti handsfree lainnya untuk menerima telepon masuk dan tetap menyimpan ponsel di dalam saku. Nah, ketika itulah ponsel memancarkan gelombang radio frekuensi elektromagnetik yang dapat berdampak buruk.
Tim ahli Agarwal telah mengambil sampel sperma 32 laki-laki. serta membaginya dalam kelompok uji dan kelompok kontrol. Sperma kelompok pertama diletakkan hanya 2,5 sentimeter dari perangkat ponsel yang memiliki sinyal mencapai 850 MHz dalam kondisi menyala dan tersambung (talk mode) selama 1 jam. Inilah sebenarnya jarak rata-rata ponsel dengan kelamin pria jika ponsel dimasukkan ke saku celana depan.
Sperma kelompok kontrol tidak dipaparkan pada ponsel, tetapi diuji dengan kondisi dan perlakuan yang sama dengan kelompok uji. Hasilnya, menurut tim peneliti Agarwal, terjadi peningkatan unsur oksidan, radikal bebas, dan penurunan antioksidan pada sperma kelompok uji. "Secara umum, terjadi peningkatan radikal bebas sebanyak 85%," kata Agarwal. Gejala-gejala itu juga ditemukan pada penderita infeksi saluran kencing dan mereka yang sering terpapar pada kondisi lingkungan yang tidak bersih dan penuh dengan unsur polutan atau racun.
Agarwal menyatakan, penelitian itu memang masih terbatas dan perlu dilakukan lebih mendalam. Selain sampel yang terbatas, kondisi sperma di luar tubuh manusia tentu berbeda dari sperma yang masih tersimpan di dalam. "Namun, bagi kami, riset awal ini penting untuk penelitian selanjutnya tentang dampak ponsel," kata Agarwal.
Sebelumnya, tim ahli Agarwal pernah mengadakan penelitian terhadap 361 sukarelawan pria pengguna ponsel. Mereka dinilai sangat intens menggunakan ponsel dalam kegiatan sehari-hari. Agarwal mengungkapkan, hasil penelitian itu menunjukkan, mereka yang sering memakai ponsel hingga 4 jam lebih ternyata mengalami penurunan kualitas sperma. Karena itu, jika ingin memelihara kejantanan, sebaiknya jangan sering menyelipkan ponsel di saku celana depan.
NUR HIDAYAT
Dikutip dari Majalah GATRA NO.17 Tahun XV 5-11 Maret 2009
"Bahaya-Bahaya Penggunaan Ponsel"
Berdasarkan Studi di Berbagai Negara
[diterjemahkan dari How Unsafe is Your Mobile Phone, A Cap Guide, Consumer Association of Penang]
Penggunaan ponsel di tanah air meningkat dengan laju yang mencengangkan. Mengingat manfaatnya yang demikian besar, banyak orang lupa pada bahayanya. Radiasi gelombang elektromagnetik yang memancar dari telpon seluler menurut riset-riset di berbagai negara telah menyebabkan dampak yang serius terhadap kesehatan, lebih-lebih terhadap anak-anak yang tulang tengkoraknya masih tipis. Khawatir atas ketidakpedulian masyarakat dan industri ponsel, pada tahun 1998 sebanyak 17 ilmuwan independen terkemuka menandatangani resolusi yang dikenal dengan 1998 Vienna Resolution yang menyepakati tentang dampak-dampak negatif radiasi dari ponsel dan statiun pemancarnya terhadap kesehatan.
Radiasi yang lemah seperti yang berasal dari ponsel, bila diarahkan pada suatu sasaran dalam jangka waktu lama dan berulang-ulang setara dengan paparan bahan kimia berdosis tinggi. Maka sebelum adanya riset yang bisa menjamin 100% keamanan ponsel, sebaiknya Anda berhati-hati dan bijaksana dalam menggunakan ponsel. Di bawah ini disarikan hasil riset-riset tentang dampak ponsel di berbagai negara sebagaimana telah dikumpulkan oleh Consumer Association of Penang, Malaysia.
Memanaskan Otak dan Kulit
Inggris. Ponsel dapat membuat panas otak sehingga mengganggu fungsinya. Sebuah kajian yang telah diterbitkan di Inggris tahun lalu, mengungkapkan tingkat paparan (exposure) gelombang dari ponsel yang ditempelkan di dekat telinga atau bagian badan tertentu lebih besar daripada tingkat paparan dari stasiun ponsel terhadap seluruh badan.
Swedia. Sebuah studi menunjukkan peningkatan rasa/sensasi panas sebesar 48 kali terhadap telinga, muka dan kepala dari pengguna ponsel.
Rusia. Ponsel dapat meningkatan suhu permukaan kulit sampai 4,7 oC yang dapat mengarah ke timbulnya kangker kulit. Di Inggris, ditemukan seorang pengguna ponsel yang meninggal karena tumbuhnya sel-sel kanker pada permukaan kulit yang sering bersentuhan dengan ponsel.
Beberapa peneliti memperingatkan bahwa dampak panas ponsel ini dapat menyebabkan paras pengguna bergaris-garis dan cekung yang menjadi awal terjadinya penuaan dini. Diduga panas menyebabkan sel-sel badan menurun kerjanya karena proses-proses dalam sel tak dapat berjalan secara efisien.
Risiko Terkena Kanker
Swedia. Penggunaan ponsel meningkatkan risiko terkena tumor otak sebesar 2,5 kali. Anak-anak yang tulang tengkoraknya lebih tipis dan otaknya lebih kecil menghadapi risiko lebih besar.
Australia. Tikus percobaan yang terkena radiasi ponsel selama 18 bulan, menghadapi tingkat risiko dua kali lipat terkena kanker.
USA. Pengguna bersat ponsel mengalami penurunan hormone melatonin yang amat penting untuk mencegah berkembangnya sel-sel kangker.
Austria. Perokok pengguna ponsel punya risiko lebih besar terkena kanker dibanding pengguna ponsel non perokok.
Pengguna ponsel berat (beberapa jam / hari) ditemukan terkena kangker getah bening non-Hodgkin pada leher di area yang sering mengalami kontak ponsel.
Beberapa menit paparan radiasi ponsel dapat mengubah 5% sel kanker aktif menjadi 95% sel kanker aktif, selama periode paparan dan beberapa saat setelah itu.
Risiko terkena tumor yang amat langka, neuro-epithelia, yang berkembang di luar otak, meningkat dua kali lipat pada penggunaan ponsel di bandingkan non-pengguna.
Pada tahun 1998, tercatat tak kurang 8 tuntutan hokum berkenaan dengan timbulnya tumor otak akibat penggunaan ponsel.
Kerusakan Sistem Pertahanan Tubuh dan DNA
Beberapa studi menunjukkan bahwa radiasi ponsel telah menyebabkan kerusakan DNA dalam sel tubuh. Menurut penelitian di Inggris, radiasi dari frekuensi radio yang lemah serupa dengan dipancarkan ponsel – dapat melemahkan system pertahanan tubuh yang bertugas melawan infeksi dan penyakit.
Bayi Cacat
USA. Radiasi ponsel juga dikaitkan dengan bahaya terhadap ibu hamil dan janin yang dikandungnnya. Sebuah studi menunjukkan bahwa radiasi ponsel menyebabkan cacat pada emberio ayam.
Peningkatan Tekanan Darah
Jerman. pada sebuah studi yang dilaporkan dalam media Lancet pada 1998, tekanan darah pada subyek yang diteliti meningkat 5-10Hg-peningkatan yang lebih dari cukup untuk memicu stroke atau serangan jantung pada orang-orang yang berisiko tinggi.
Ini kali pertama sebuah bukti yang sangat meyakinkan bahwa radiasi ponsel dapat mengubah fungsi sel dalam badan manusia.
Penyakit Alzheimer’s, Multiple Sclerosis & Parkinson’s
Swedia. Hanya dalam tempo dua menit terpapar pancaran gelombang ponsel, dapat melemahkan batas pengaman dalam darah, sehingga protein dan racun/toksin bocor dan kemudian masuk ke dalam otak. Inilah yang membuka jalan bagi berkembangnya berbagai penyakit seperti Penyakit Alzheimer’s, Multiple Sclerosis & Parkinson’s
Studi lain menunjukkan pengguna ponsel 30 menit/ hari terkena risiko pikun (memory loss) dua kali lipat disbanding pengguna ponsel kurang dari dua menit/hari.
USA. Riset terhadap tikus menunjukkan paparan gelombang ponsel selama 45 menit menyebabkan terhambatnya kemampuan belajar dan ingatan jangka pendek mereka.
Inggris. Riset yang disponsori pemerintah menunjukkan keterkaitan antara radiasi ponsel dengan kehilangan ingatan jangka pendek dan pikun sesaat.
Jantung dan Batu Ginjal
Eropa. Riset baru-baru ini menunjukkan radiasi ponsel dapat menyebabkan kebocoran hemoglobin – pembawa oksigen ke seluruh tubuh – dari sel darah merah, hal ini berakibat pada timbulnya sakit jantung dan batu ginjal.
Penurunan Gairah Sex, Rasa Terbakar dan Kelelahan
Ukraina. Riset pada binatang menunjukkan pengguna ponsel dapat menurunkan gairah sex secara drastic. Tikus yang terpapar radiasi ponsel menghasilkan jauh lebih sedikit hormone testoteron dalam darah dibandingkan tikus yang tak terpapar. Semakin tinggi tingkat radiasi semakin sedikit testosterone yang dihasilkan, sehingga menurunkan gairah seksual.
Skandinavia. Riset yang disponsori oleh industry ponsel, pemerintah Norwegia dan Swedia menegaskan adanya korelasi antara lama frekuensi/ seringnya penggunaan ponsel dengan munculnya gejala-gejala kelelahan/ fatique rasa terbakar, dan sakit kepala. Pengguna ponsel juga ada yang melaporkan telah mengalami kulit gatal-gatal, terbakar dan kejang-kejang.
Racun dari Tambalan Gigi
Riset pun menunjukkan bahwa radiasi ponsel dapat mengaktifkan mercuri dalam tambalan gigi sehingga menghasilkan sejenis gas beracun. Beberapa pakar percaya bahwa gas itu dapat menyerang otak dan system syaraf sehingga mengakibatkan kondisi seperti depresi, asthma, Alzheimer’s dan Multiple Sclerosis.
Sakit Kepala, Pusing-Pusing, Kehilangan Konsentrasi
Swedia. Riset yang disponsori industry ponsel terhadap 11.000 pengguna ponsel 4 – 5 kali sehari menghadapi risiko 3,6 x lebih besar terkena sakit kepala dari pada pengguna ponsel kurang dari dua kali sehari.
Para pengguna juga menghadapi risiko 2,3 kali terkena pusing-pusing dan s,4 kali terkena kehilangan konsentrasi dibanding non-pengguna.
Orang-orang muda menghadapi risiko lebih besar, mereka yang berusia dibawah 30 tahun menghadapi risiko 3 – 4 kali lebih besar dibandingkan pengguna yang lebih tua
"Gangguan Kesehatan Akibat Elektromegnetik"
BANYAK kejadian seseorang mengeluh sakit kepala, pening, sukar tidur, konsentrasi terganggu, atau merasa letih tanpa tahu penyebabnya. Keluhan tersebut biasanya merupakan gejala adanya kelainan di dalam sistem atau organ tubuh, tetapi sering kali dokter pun tidak menemukan penyebab secara pasti. Tentu saja jika terpaksa diberi obat, biasanya bersifat simptomatis atau hanya meredakan gejalanya semata.
Apabila hal ini terjadi, salah satu yang perlu dipertimbangkan adalah adanya riwayat keterpajanan [exposure] terhadap peralatan yang menimbulkan radiasi elektromagnetik. Ada kemungkinan gangguan tersebut adalah electrical sensitivity. Electrical sensitivity adalah gangguan fisiologis dengan tanda dan gejala neurologis maupun kepekaan, berupa berbagai gejala dan keluhan.
Gangguan ini umumnya disebabkan oleh radiasi elektromagnetik yang berasal dari jaringan listrik tegangan tinggi atau ekstra tinggi, peralatan elektronik di rumah, di kantor maupun industri. Termasuk telepon seluler (ponsel) maupun microwave oven, ternyata sangat potensial menimbulkan berbagai keluhan tersebut.
ELECTRICAL SENSITIVITY
Sebenarnya telah lama timbul kekhawatiran pada masyarakat akan efek negatif radiasi elektromagnetik terhadap kesehatan, terutama dengan semakin berkembangnya pemanfaatan sumber radiasi nonpengion. Sumber radiasi nonpengion buatan manusia antara lain jaringan listrik tegangan tinggi maupun ekstra tinggi, laser, radar, microwave oven, ponsel, dan sebagainya. Jarang disadari bahwa risiko paling tinggi dari sumber radiasi nonpengion justru berasal dari alam, yaitu sinar ultra violet matahari
Potensi gangguan kesehatan yang timbul akibat pajanan medan elektromagnetik dapat terjadi pada berbagai sistem tubuh, antara lain:
Gejala-gejala yang menunjukkan adanya electrical sensitivity sebenarnya banyak sekali, tetapi yang khas antara lain berupa sakit kepala [headache], pening [dizziness], keletihan [fatigue]. Tanda dan gejala lain yang dapat dijumpai, misalnya, jantung berdebar-debar [cardiac palpitations], gangguan tidur [sleep disturbances], gangguan konsentrasi [difficulty in concentrating], rasa mual dan gangguan pencernaan lain (nausea and digestive problems) yang tidak jelas penyebabnya, telinga berdenging [tinnitus], muka terbakar [facial burning], dan kulit meruam [rashes], kejang otot [muscle spasme], kebingungan [confusion], serta gangguan kejiwaan berupa depresi [depression] (Rea, 1991; Bergdahl, 1995; Grant, 1995).
PERAN HORMON MELATONIN
Penyebab timbulnya gejala dan berbagai keluhan tersebut sangat kompleks dan multifaktor karena dapat menyertai berbagai penyakit. Teori terbaru tentang metabolisme hormon melatonin dan pengaruhnya terhadap timbulnya berbagai gejala dan perubahan suasana hati diharapkan dapat menjelaskan mengapa pajanan medan elektromagnetik dapat menimbulkan berbagai gejala tersebut (Sandyk, 1993).
Hormon melatonin (N-acetyl-5-metoksitriptamin) adalah hormon yang sebagian besar dibuat oleh kelenjar pineal, sebuah kelenjar sebesar kacang tanah yang terletak di antara kedua sisi otak. Hanya sebagian kecil dibuat di usus dan retina mata. Produksi hormon melatonin dapat dipacu oleh gelap dan hening serta dihambat oleh sinar yang terang maupun medan elektromagnetik (Zhdanova, 1995). Melatonin diproduksi dalam jumlah besar sekali pada orang muda, untuk kemudian menurun setelah usia 40 tahun. Penurunan produksi hormon ini menyebabkan berbagai keluhan yang lebih banyak dialami oleh usia tua dibandingkan dengan usia muda.
Beberapa gejala yang dapat timbul berkaitan dengan hormon melatonin, antara lain, sukar tidur (insomnia), gangguan pada irama sirkadian, jet lag, serta berbagai gejala lain. Gejala-gejala tersebut berkaitan dengan perubahan metabolisme hormon melatonin yang diproduksi oleh kelenjar pineal. Gejala-gejala tersebut terutama timbul bila produksi hormon melatonin berkurang (Dollins, 1994).
Produksi hormon melatonin bertambah pada malam hari, terutama pada suasana hening dan gelap sehingga menyebabkan orang mudah tidur. Namun, produksi hormon ini berkurang oleh adanya rangsangan dari luar, misalnya cahaya serta medan elektromagnetik. Cahaya maupun pajanan medan elektromagnetik dapat menurunkan produksi hormon melatonin dan berpotensi menimbulkan berbagai keluhan, termasuk sakit kepala, pening, dan keletihan.
UPAYA PENCEGAHAN
Electrical sensitivity merupakan salah satu penyakit lingkungan. Bagaimana pun penyakit lingkungan yang diderita oleh manusia bukan semata-mata berasal dari radiasi elektromagnetik semata.
Banyak polutan yang berupa gas buang dari kendaraan bermotor, industri, maupun aktivitas manusia yang lain berisiko menimbulkan gangguan kesehatan. Jadi, sulit memprediksi apakah berbagai keluhan yang timbul itu semata-mata hanya berasal dari radiasi elektromagnetik.
Meskipun demikian, di samping tetap memerhatikan prosedur tetap penggunaan berbagai peralatan yang berisiko menimbulkan radiasi elektromagnetik, ada beberapa hal yang dapat memperkecil risiko gangguan kesehatan, antara lain:
DR ANIES MKK PKK
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Sumber: http://www.kompas.co.id/ dan http://gizi.net
"Saya selalu mengalami sukar tidur, Dok. Padahal, saat ini saya tanpa beban pikiran apa pun," keluh seorang pasien.
"Mengapa saya sering migrain dan hampir setiap hari selalu merasa letih? Padahal, menurut dokter, hasil pemeriksaan laborat saya baik semua...," keluh pasien yang lain.
Apabila hal ini terjadi, salah satu yang perlu dipertimbangkan adalah adanya riwayat keterpajanan [exposure] terhadap peralatan yang menimbulkan radiasi elektromagnetik. Ada kemungkinan gangguan tersebut adalah electrical sensitivity. Electrical sensitivity adalah gangguan fisiologis dengan tanda dan gejala neurologis maupun kepekaan, berupa berbagai gejala dan keluhan.
Gangguan ini umumnya disebabkan oleh radiasi elektromagnetik yang berasal dari jaringan listrik tegangan tinggi atau ekstra tinggi, peralatan elektronik di rumah, di kantor maupun industri. Termasuk telepon seluler (ponsel) maupun microwave oven, ternyata sangat potensial menimbulkan berbagai keluhan tersebut.
ELECTRICAL SENSITIVITY
Sebenarnya telah lama timbul kekhawatiran pada masyarakat akan efek negatif radiasi elektromagnetik terhadap kesehatan, terutama dengan semakin berkembangnya pemanfaatan sumber radiasi nonpengion. Sumber radiasi nonpengion buatan manusia antara lain jaringan listrik tegangan tinggi maupun ekstra tinggi, laser, radar, microwave oven, ponsel, dan sebagainya. Jarang disadari bahwa risiko paling tinggi dari sumber radiasi nonpengion justru berasal dari alam, yaitu sinar ultra violet matahari
Potensi gangguan kesehatan yang timbul akibat pajanan medan elektromagnetik dapat terjadi pada berbagai sistem tubuh, antara lain:
- Sistem darah,
- Sistem reproduksi,
- Sistem saraf,
- Sistem kardiovaskular,
- Sistem endokrin,
- Psikologis, dan
- Hipersensitivitas.
Gejala-gejala yang menunjukkan adanya electrical sensitivity sebenarnya banyak sekali, tetapi yang khas antara lain berupa sakit kepala [headache], pening [dizziness], keletihan [fatigue]. Tanda dan gejala lain yang dapat dijumpai, misalnya, jantung berdebar-debar [cardiac palpitations], gangguan tidur [sleep disturbances], gangguan konsentrasi [difficulty in concentrating], rasa mual dan gangguan pencernaan lain (nausea and digestive problems) yang tidak jelas penyebabnya, telinga berdenging [tinnitus], muka terbakar [facial burning], dan kulit meruam [rashes], kejang otot [muscle spasme], kebingungan [confusion], serta gangguan kejiwaan berupa depresi [depression] (Rea, 1991; Bergdahl, 1995; Grant, 1995).
PERAN HORMON MELATONIN
Penyebab timbulnya gejala dan berbagai keluhan tersebut sangat kompleks dan multifaktor karena dapat menyertai berbagai penyakit. Teori terbaru tentang metabolisme hormon melatonin dan pengaruhnya terhadap timbulnya berbagai gejala dan perubahan suasana hati diharapkan dapat menjelaskan mengapa pajanan medan elektromagnetik dapat menimbulkan berbagai gejala tersebut (Sandyk, 1993).
Hormon melatonin (N-acetyl-5-metoksitriptamin) adalah hormon yang sebagian besar dibuat oleh kelenjar pineal, sebuah kelenjar sebesar kacang tanah yang terletak di antara kedua sisi otak. Hanya sebagian kecil dibuat di usus dan retina mata. Produksi hormon melatonin dapat dipacu oleh gelap dan hening serta dihambat oleh sinar yang terang maupun medan elektromagnetik (Zhdanova, 1995). Melatonin diproduksi dalam jumlah besar sekali pada orang muda, untuk kemudian menurun setelah usia 40 tahun. Penurunan produksi hormon ini menyebabkan berbagai keluhan yang lebih banyak dialami oleh usia tua dibandingkan dengan usia muda.
Beberapa gejala yang dapat timbul berkaitan dengan hormon melatonin, antara lain, sukar tidur (insomnia), gangguan pada irama sirkadian, jet lag, serta berbagai gejala lain. Gejala-gejala tersebut berkaitan dengan perubahan metabolisme hormon melatonin yang diproduksi oleh kelenjar pineal. Gejala-gejala tersebut terutama timbul bila produksi hormon melatonin berkurang (Dollins, 1994).
Produksi hormon melatonin bertambah pada malam hari, terutama pada suasana hening dan gelap sehingga menyebabkan orang mudah tidur. Namun, produksi hormon ini berkurang oleh adanya rangsangan dari luar, misalnya cahaya serta medan elektromagnetik. Cahaya maupun pajanan medan elektromagnetik dapat menurunkan produksi hormon melatonin dan berpotensi menimbulkan berbagai keluhan, termasuk sakit kepala, pening, dan keletihan.
UPAYA PENCEGAHAN
Electrical sensitivity merupakan salah satu penyakit lingkungan. Bagaimana pun penyakit lingkungan yang diderita oleh manusia bukan semata-mata berasal dari radiasi elektromagnetik semata.
Banyak polutan yang berupa gas buang dari kendaraan bermotor, industri, maupun aktivitas manusia yang lain berisiko menimbulkan gangguan kesehatan. Jadi, sulit memprediksi apakah berbagai keluhan yang timbul itu semata-mata hanya berasal dari radiasi elektromagnetik.
Meskipun demikian, di samping tetap memerhatikan prosedur tetap penggunaan berbagai peralatan yang berisiko menimbulkan radiasi elektromagnetik, ada beberapa hal yang dapat memperkecil risiko gangguan kesehatan, antara lain:
- Dalam menggunakan peralatan elektronik apa pun, misalnya komputer, televisi, dan hair dryer, sebaiknya dengan membuat jarak sejauh mungkin dari sumber pajanan, sedangkan waktu kontak diusahakan seminimal mungkin.
- Meskipun microwave oven hanya memerlukan waktu sangat pendek untuk memanaskan makanan, dalam prosesnya jangan ditunggu apalagi dalam jarak sangat dekat. Alat ini menghasilkan energi foton yang sangat besar dan berisiko mengganggu kesehatan apabila tidak mematuhi prosedur penggunaannya. Khusus bagi ibu hamil pada tiga bulan pertama harus lebih waspada lagi.
- Kecuali microwave oven, telepon seluler juga menghasilkan energi foton yang sangat besar dan potensi radiasinya lebih besar dibandingkan dengan peralatan elektronik maupun jaringan listrik tegangan tinggi dan ekstra tinggi.
DR ANIES MKK PKK
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Sumber: http://www.kompas.co.id/ dan http://gizi.net
Langganan:
Postingan (Atom)